manajemen-waktu-untuk-ibu

Belajar Manajemen Waktu di Kelas Bunda Cekatan

Halo member Ibu Profesional di mana pun berada! Apa kabar? Semoga kalian selalu sehat di mana pun kalian berada. Ingat selalu dengan Protokol Kesehatan 3M: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak.

Pada kesempatan ini, saya akan bercerita tentang pengalaman seru belajar di Kelas Bunda Cekatan Batch 2 yang saat ini memasuki Tahap Kepompong. Ada yang penasaran dengan jumlah tahapan di Kelas Bunda Cekatan? Oke, ada yang mengangkat tangannya. Di Kelas Bunda Cekatan terdapat 4 (empat) tahapan, yaitu:

  1. Telur-Telur

Tahap Telur-Telur ini terbagi dalam 4 (empat) pekan. Kami dilatih untuk mengenal diri sendiri dan menceritakan kekuatan diri. Cerita ini disampaikan dalam jurnal pekanan. Syarat kelulusan pada tahap ini adalah minimal mengumpulkan 4 (empat) jurnal yang artinya selama 4 (empat) pekan tidak boleh membolos. Pengumpulan jurnal tidak boleh dirapel.

  1. Ulat-Ulat

Pada Tahap Ulat-Ulat harus dilalui selama 8 (delapan) pekan. Kami minimal harus mengumpulkan 6 (enam) jurnal. Ini berarti kami dapat keringanan sebanyak 2 (dua) kali tidak mengikuti kegiatan. Namun, tidak boleh berturut-turut dan pengumpulan jurnal pun tidak boleh dirapel. Kegiatan pada tahap ini sangat menyenangkan karena kita diberi kesempatan untuk memiliki keluarga baru dan berkenalan dengan kawan-kawan baru dari regu dan regional yang lain.

Keluarga baru yang dibentuk di sini diantaranya adalah manajemen waktu ibu produktif, manajemen waktu ibu produktif dan gadget, manajemen waktu ibu domestik, bahasa, memasak, bebenah, literasi, ilmu agama, dan sebagainya.

  1. Kepompong

Tahap Kepompong ini dilalui selama 4 (empat) pekan. Di sini terdapat 2 (dua) kegiatan, yaitu melatih skill melalui Tantangan 30 Hari dan mengurangi kebiasaan buruk melalui Puasa Pekanan. Pengumpulan jurnal tidak boleh dirapel dan minimal sebanyak 3 (tiga) jurnal tugas Puasa Pekanan sebagai persyaratan untuk dapat melanjutkan ke Tahap Kupu-Kupu. Laporan untuk Tantangan 30 Hari tidak wajib dan boleh dirapel.

  1. Kupu-Kupu

Pada Tahap Kupu-Kupu kami akan melakukan mentorship program. Dalam tahap ini juga tidak boleh rapel. Jumlah minimal pengumpulan jurnal adalah 6 (enam) jurnal. Tahap Kupu-Kupu akan dijalani selama 8 (delapan) pekan.

Pada pembelajaran di Bunda Cekatan ini, saya masih berada di Tahap Kepompong. Ketrampilan yang saya pelajari adalah tentang Manajemen Waktu. Kami diberikan kebebasan dalam memilih ketrampilan yang ingin dikuasai. Pada ketrampilan Manajemen Waktu ini, Saya belajar tentang tahapan Manajemen Waktu.

Tahap Utama Manajemen Waktu (Sumber: Pixabay)

4 (Empat) Tahapan Utama dalam Manajemen Waktu adalah sebagai berikut:

  1. Terminologi Manajemen Waktu

Kita harus memahami dengan baik makna dari kata “Manajemen” dan karakteristik dari kata “waktu”. Manajemen adalah seni atau teknik dalam mengelola waktu. Semua manusia diberikan waktu yang sama dalam sehari, yaitu selama 24 jam. Inilah yang menyebabkan manajemen waktu itu seni dikarenakan setiap manusia memiliki cara dan rasa masing-masing dalam memanfaatkan waktu. Sedangkan waktu sendiri memiliki karakteristik cepat habis dan tidak dapat diulang. 2 (dua) kombinasi yang memang membutuhkan ketrampilan dalam pelaksanaannya. Bagaimana kita dapat mengatur semua kegiatan yang dijalani dalam rentang waktu 24 jam tersebut? Inilah yang saya pelajar di sini.

  1. Menyusun Skala Prioritas

Langkah selanjutnya adalah menyusun skala prioritas. Dari berderet-deret aktivitas yang kita jalani dalam berbagai peran di kehidupan kita, maka kita wajib untuk membuat skala prioritas. Ini dilakukan karena tidak mungkin semua dapat diselesaikan dalam waktu bersamaan secara diri kita hanya 1 (satu) badan saja. Salah satu cara dalam menyusun skala prioritas adalah menggunakan pemahaman terkait persentase penyusunan aktivitas. Persentase penyusunan aktivitas adalah sebagai berikut:

  1. Penting – Mendesak: 20%
  2. Penting – Tidak Mendesak: 65%
  3. Tidak Penting – Mendesak dan Tidak Penting – Tidak Mendesak: 15%

Jangan sampai kelompok aktivitas di 65% berpindah kelompok 20%. Kelompok 20% ini adalah memiliki pengaruh besar pada keseluruhan aktivitas, jadi menjadi skala prioritas pertama.

  1. Mengenal Aneka Tools Manajemen Waktu

Dalam mempelajari Manajemen Waktu ini terdapat beberapa tools yang dapat kita gunakan. Ada kandang waktu, teknik pomodoro, Bullet Journal, SMART Goals, Pareto. Dasar untuk memilih dari masing-masing tools ini disesuaikan dengan karakteristik masing-masing orang. Kembali lagi pada makna kata SENI. Masing-masing memiliki selera sendiri, yang penting adalah DILAKSANAKAN.

Selain itu, dalam manajemen waktu juga dikenal Style (Gaya) dalam mengelola waktu. Ada  RIGID (Kaku) dan GELONDONGON (Fleksibel). Dalam mengatur aktivitas yang kita jalani dapat kaku sesuai batasan waktu yang sudah kita buat. Atau, kita bebaskan yang artinya dalam sehari itu aktivitas bisa selesai semua tanpa harus dibatasi waktu ketat pada masing-masing aktivitas.

  1. Mengelola Stres

Yang terakhir, manajemen waktu ini erat kaitannya dengan manajemen stres. Jadi ketrampilan dalam mengelola stres dapat berdampak baik baik bagi pengelolaan waktu. Begitupun sebaliknya, pengelolaan waktu yang baik akan menghindarkan kita dari stress.

Kunci penting dalam Manajemen Waktu adalah FOKUS, KONSISTEN, BAHAGIA dan PRODUKTIF.

Novya Ekawati

Mahasiswa Bunda Cekatan Batch 2 #Regu 6 Patrakomala

Institut Ibu Profesional Bandung

Sumber gambar:

  1. https://pixabay.com/id/photos/ibu-putri-matahari-terbenam-429158/
  2. https://pixabay.com/id/photos/waktu-jam-alarm-jam-menonton-menit-2980690/

Leave a Comment