siaran-mqfm-rumahku-surgaku-menerapkan-pola-hidup-hemat-pada-anak

SIARAN MQFM: Menerapkan Pola Hidup Hemat Pada Anak

Anak bukanlah orang dewasa yang dikecilkan. Maka, pengalaman-pengalaman pertama bagi anak dalam kehidupannya sama sekali belum ada jejak di peta mentalnya. Hal tersebut perlu diperkenalkan dan dilatih oleh kita sebagai orang tuanya. Sama halnya dalam menerapkan pola hidup hemat pada anak.

Hidup hemat adalah salah satu kunci untuk menapaki jalan menuju bebas finansial. Pola hidup hemat bukan berarti kita mengajarkan anak-anak kita pelit terhadap diri sendiri ataupun orang lain, tapi mengajarkan untuk tahu batasan dan tidak berlebihan dalam menggunakan uang sebagai alat tukar. Karena hal ini bisa mencegah tumbuhnya sifat boros dan konsumtif yang akan membuat kita terjerumus pada gaya hidup yang tidak sehat.

Berbagai manfaat dapat anak-anak peroleh dari menerapkan pola hidup ini, yaitu :

  1. Anak akan paham skala prioritas dan berhati-hati dalam mengelola keuangan
  2. Anak akan paham pentingnya menabung
  3. Anak akan terhindar dari pola hidup yang konsumtif atau boros
  4. Melatih anak untuk bertanggung jawab
  5. Melatih anak agar dapat menggunakan uang dengan sebagaimana mestinya

Alasan mengapa anak harus diajarkan untuk berhemat sejak dini salah satunya adalah agar ia tidak diperbudak oleh uang dan belajar mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah. Waktu yang tepat untuk menerapkan pola hidup hemat pada anak bisa diterapkan sedini mungkin disesuaikan dengan kemampuan dan rentan usia anak, rata-rata bisa diterima kurang lebih di usia 2 tahun.

Cara menerapkan pola hidup hemat pada anak bisa dimulai dari bagaimana kebiasaan orangtuanya terlebih dahulu. Karena anak merupakan peniru ulung, maka ia akan melihat dan meniru bagaimana keseharian orangtuanya dirumah.

Contoh sederhana salah satunya, biasanya saya membiasakan anak-anak untuk memakan apa yang telah disediakan oleh saya atau bapaknya di rumah. Ini melatih agar anak mensyukuri apa yang telah Allah beri di saat itu. Jika anak menginginkan sesuatu biasanya saya tidak langsung menuruti saat itu juga kemauannya, ada prestasi terlebih dahulu yang harus dia capai. Jadi saya selalu menggunakannya sebagai reward atas prestasi yang telah ia capai.

Misalnya dalam toilet training, saya selalu sounding ke anak, jika ia sudah bisa buang air di toilet saya janji akan memberikannya kue. Cukup memakan waktu dalam mengajarkan anak untuk toilet training ini, tidak hanya sekali dua kali, saya sounding harus berulang-ulang hingga ia berhasil dalam toilet trainingnya.

Dalam menerapkan pola hidup hemat pada anak alangkah baiknya jika kita sebagai orang tua dapat mengedukasi terlebih dahulu mengenai uang sebagai alat tukar. Walaupun dalam usia dini (di bawah usia 2 tahun) anak belum paham berapa nominal yang tercantum dalam uang tersebut, namun perlahan ia akan paham bagaimana semestinya menggunakan uang tersebut. Karena tolok ukur seorang anak bisa dikatakan paham akan pola hidup hemat ini ketika ia sudah memiliki kontrol diri dalam dirinya. Contohnya, ia tidak akan mudah terprovokasi oleh teman sebayanya saat temannya sedang jajan, dan hal ini dimulai dari orangtuanya terlebih dahulu yang mampu memberikan edukasi yang baik kepada anaknya.

Jadi mau anaknya menunggu meminta jajan sendiri atau memberinya jajan terlebih dahulu saat belum tahu, keduanya tidak ada yang salah. Namun alangkah lebih baik jika kita sebagai orang tuanya dapat memberikan edukasi terlebih dahulu tentang bagaimana menggunakan uang sebagai alat tukar dengan sebagaimana mestinya.

Narasumber: Anindya Putri – Manajer Finansial RCIP Bandung

Leave a Comment